Kamis, 24 Mei 2012

ROUTING STATIS - Summary Routing

 Pengenalan Awal
Route summary adalah address yang mencakup beberapa spesifik address lain yang berada dalam tabel routing. Mask yang digunakan pada entri route lah yang membuat routing statik menjadi begitu fleksibel; dengan menggunakan address mask yang sesuai, kadang kita bisa membuat satu route summary untuk beberapa address destination.
Misalnya, pada contoh IPv4 sebelumnya menggunakan 2 entri untuk setiap data link. Mask dari setiap entri bersesuaian dengan mask yang digunakan oleh interface-interface mesin yang terhubung pada data link. Dari topologi yang digunakan sebelumnya (lihat gambar dibawah), kita dapat melihat bahwa subnet 10.4.6.0/24 dan 10.4.7.0/24 dapat ditetapkan dalam Piglet sebagai satu buah entri tunggal 10.4.0.0/16, dapat dicapai melalui Tigger. Demikian juga, subnet 192.168.1.0/27 dan 192.168.1.64/27 dapat dijadikan satu entri tunggal menjadi 192.168.1.0/24, dapat dicapai melalui Tigger. 2 entri route ini 10.4.0.0/16 dan 192.168.1.0/24 adalah route summary.
Piglet#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Piglet(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.1.193
Piglet(config)#ip route 10.4.0.0 255.255.0.0 192.168.1.193
Piglet(config)#^Z
Piglet#
Semua subnet dari network 10.0.0.0 juga dapat dijangkau dari Pooh melalui Tigger men jadi satu buah entri tunggal untuk address major network dan mask yang sesuai sudah cukup untuk .
Pooh#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Pooh(config)#ip route 192.168.1.192 255.255.255.224 192.168.1.66
Pooh(config)#ip route 10.0.0.0 255.0.0.0 192.168.1.66
Pooh(config)#^Z
Pooh#
Dari Eeyore, semua address tujuan yang diawali dengan 192 dapat dicapai melalui Tigger.
Eeyore#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Eeyore(config)#ip route 192.0.0.0 255.0.0.0 10.4.6.1
Eeyore(config)#ip route 10.1.0.0 255.255.0.0 10.4.6.1
Eeyore(config)#^Z
Eeyore#
Summary routes juga dapat diterapkan pada address destination IPv6 seperti pada contoh IPv6 sebelumnya.
Honeyport memiliki 2 route statik yang dapat di summarize (dijadikan summary route) menjadi satu group yang terdiri dari fec0:0:0:8:: sampai fec0:0:0:b:: dengan mengubah panjang prefix dari 64 menjadi 62 seperti pada contoh berikut:
Honeypot#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Honeypot(config)#no ipv6 route FEC0:0:0:8::/64 s1/0
Honeypot(config)#no ipv6 route FEC0:0:0:A::/64 s1/0 FEC0::3:CE03:DFF:FEC8:0
Honeypot(config)#ipv6 route fec0::8:0:0:0:0/62 FEC0::3:CE03:DFF:FEC8:0
Honeypot(config)#^Z
Honeypot#
Dengan meringkas beberapa subnet menjadi satu group, jumlah entri routing statik dapat dikurangi secara drastis. Tetapi, route summary harus dilakukan dengan hati-hati; jika terjadi kesalahan, perilaku routing yang tidak diharapkan dapat terjadi.

 
 

 
Langkah-langkah:
  1. Buka Program Cisco Packet Tracer
  2. Pilih peralatan yang akan dipakai. Agar Sesuai demean Gambar di atas saya menggunakan:   3 Unit PC, 3 Buah Switch, dan 3 Buah Router
  3. Atur posisi semua peralatan hingga seperti gambar di atas.
  4. Hubungkan PC dengan Switch menggunakan kabel straigh-Though
  5. Hubungkan Switch degan Router menggunakan kabel straigh-Though
  6. Hubungkan Router dengan Router menggunakan kabel Serial DCE/DTE (sesuaikan dengan gambar kerja)
 Langkah Pertama (Setting IP Address PC)
"Kenapa Penyetingan IP dilakukan terlebih dahulu, ini dimaksud untuk mempermudah dalam membangun Jaringan terlebih dalam Kapasitas besar, kita perlu melakukan Perencanaan penempatan Alamat-alamat yang disesuaikan dengan Kapasitas,Kebutuhan dan  Keamanan (Andhika 22.5.2012)"




Pc 1
IP            172.16.3.2
Sm          255.255.255.0
Gw          172.16.3.1

Pc2        
Ip            172.16.1.2
Sm          255.255.255.0
Gw          172.16.1.1

Pc3        
Ip            192.168.2.2
Sm          255.255.255.0
Gw          192.168.2.1




Langkah Selanjutnya (Setting Router)
 
Router1
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 172.16.3.1  255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit

Router(config)#int ser2/0
Router(config-if)#ip add 172.16.2.1  255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit

Router2
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 172.16.1.1  255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit

Router(config)#int ser2/0
Router(config-if)#ip add 172.16.2.2  255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit

Router(config)#int ser3/0
Router(config-if)#ip add 192.168.1.2  255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit

Router3
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 192.168.2.1  255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit

Router(config)#int ser2/0
Router(config-if)#ip add 192.168.1.1  255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit



Langkah selanjutnya dengan Pengkonfigurasian ROUTER


ROUTER1

router(config)#ip route 0.0.0.0  0.0.0.0  ser2/0

atau

router(config)#ip route 0.0.0.0  0.0.0.0  172.16.2.2

atau

router(config)#ip route 192.168.0.0  255.255.252.0   ser2/0
router(config)#ip route 172.16.1.0  255.255.255.0   ser2/0

192.168.1.0  255.255.255.0  ser2/0
192.168.2.0  255.255.255.0  ser2/0
172.16.1.0  255.255.255.0  ser2/0
Diringkas menjadi
192.168.0.0  255.255.252.0 ser2/0
172.16.1.0  255.255.255.0  ser2/0

 alasan kenapa diringkas menjadi 252 adalah sebagai berikut:



ROUTER2
router(config)#ip route 172.16.3.0  255.255.255.0  ser2/0
router(config)#ip route 192.168.2.0  255.255.255.0  ser3/0

atau

router(config)#ip route 172.16.3.0  255.255.255.0  ser2/0
router(config)#ip route 0.0.0.0  0.0.0.0  ser3/0


ROUTER3


Router(config)#ip route 172.16.0.0  255.255.252.0  ser 2/0


Langkah Terakhir dengan Pengecekan Jalur Hubungan Jaringan
 Setelah pengkonfigurasian router
  • Ping
  • Traceroute
  • Show ip route
  • show ip interface brief
  • show cdp neighbors detail